Faktor resiko yang masih tinggi terhadap penyakit TBC pada umumnya dilatarbelakangi minimnya pengetahuan masyarakat tentang seluk beluk penyakit TBC. Sebagian besar mereka belum bisa membedakan antara penyakit TBC dan penyakit lain.
Ketidaktahuan masyarakat terhadap TBC ini juga melahirkan sikap yang keliru. Salah satu contoh, jika mereka terserang batuk, mereka tidak berinisiatif memeriksakan diri ke petugas kesehatan, sampai akhirnya, kondisi penyakitnya semakin parah.
Melalui sosialisasi diharapkan masyarakat dapat memahami dan mengenali apa itu penyakit TBC dan cara penanggulanya. Disamping itu, masyarakat tidak boleh lengah atau kehilangan kewaspadaan.